**Banda Aceh (Ar-Raniry) **—Azzahra, mahasiswa Program Studi Teknologi Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Ar-Raniry angkatan 2021, menutup masa studinya pada tahun 2025 dengan sebuah inovasi tugas akhir yang mengangkat isu aksesibilitas bagi komunitas Tuli.
Melalui penelitian berjudul "Pengaruh Augmentasi Data pada Transliterasi Alfabet Bahasa Isyarat Indonesia Berbasis Transfer Learning", Azzahra mengkaji bagaimana keterbatasan jumlah data dapat memengaruhi performa model kecerdasan buatan dalam menerjemahkan alfabet BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia).
Penelitian ini secara khusus membandingkan kinerja model dengan dan tanpa data augmentasi, yaitu teknik memperbanyak data secara digital, untuk melihat dampaknya terhadap akurasi model. Hasilnya menunjukkan bahwa penerapan augmentasi data mampu meningkatkan akurasi model secara signifikan.
"Penelitian ini diharapkan bisa menjadi rujukan bagi pengembangan model bahasa isyarat lainnya, atau bahkan model-model kecerdasan buatan lain yang memerlukan data dalam jumlah besar," ujar Azzahra.
Meski demikian, proses penelitian tidak berjalan tanpa tantangan. Salah satu hambatan terbesar adalah ketersediaan dataset BISINDO yang murni, yakni data yang belum mengalami proses augmentasi sebelumnya. Sebagian besar data yang tersedia secara publik, seperti yang diambil dari platform Kaggle, diketahui telah dimodifikasi. Kondisi ini berisiko menimbulkan bias jika digunakan kembali dalam proses augmentasi lanjutan.
Sebagai solusi, Azzahra merencanakan pengambilan data secara manual melalui pengumpulan gambar tangan alfabet bahasa isyarat. Namun, pendekatan ini tentu membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih besar.
Penelitian ini menjadi bukti bahwa teknologi dan kepedulian sosial dapat berjalan beriringan dalam sebuah inovasi akademik, sekaligus membuka jalan bagi pengembangan sistem transliterasi maupun translasi bahasa isyarat yang lebih akurat dan inklusif di masa mendatang.
Admin FST
Content Writer at FST UIN Ar-Raniry